Ia melanjutkan, keputusan Jokowi untuk fokus pada pembangunan di wilayah-wilayah pinggiran juga menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan pembangunan. Dengan konsep membangun dari pinggiran atau dikenal pendekatan Indonesia-sentris ini mengutamakan pembangunan yang merata hingga ke daerah-daerah terpencil, berbeda dengan pola Jawa-sentris yang dominan di masa lalu. Ini tidak hanya menyelesaikan masalah infrastruktur yang lama terabaikan, tetapi juga meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai contoh, keberadaan jalan tol di wilayah-wilayah seperti Sumatera, Kalimantan hingga Papua membuka akses yang lebih luas bagi perdagangan dan mobilitas penduduk. Meskipun kebijakan ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan potensi risiko terhadap perlambatan ekonomi, tetapi pemerintahan Jokowi dengan strateginya terbukti mampu menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga tetap stabil.
“Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di rata-rata 5 persen, meski dunia politik dan ekonomi global tidak menentu setelah pandemi Covid-19,” imbuh dia.