IPOL.ID – Iran secara tegas menyampaikan kepada negara-negara Teluk Arab bahwa mereka akan mendapat balasan jika mengizinkan wilayah udaranya digunakan Israel untuk melakukan serangan ke Teheran.
Pernyataan itu disampaikan di tengah kekhawatiran akan kemungkinan pembalasan dari Israel terkait serangan rudal Iran yang terjadi pada pekan lalu.
“Iran menegaskan bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh negara Teluk Persia terhadap Teheran, baik melalui penggunaan wilayah udara atau pangkalan militer, akan dianggap oleh Teheran sebagai tindakan yang dilakukan oleh seluruh kelompok, dan Teheran akan merespons dengan tepat,” kata pejabat senior Iran kepada Reuters, Selasa (8/10).
“Pesan tersebut menekankan perlunya persatuan regional melawan Israel dan pentingnya mengamankan stabilitas. Pesan tersebut juga menjelaskan bahwa bantuan apapun kepada Israel, seperti mengizinkan penggunaan wilayah udara sebuah negara regional untuk aksi-aksi melawan Iran, tidak dapat diterima,” lanjutnya.
Pejabat tersebut berbicara saat Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menuju Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya untuk melakukan pembicaraan.
Komentar tersebut juga menyusul diskusi antara Iran dan ibu kota negara-negara Arab Teluk pekan lalu di sela-sela konferensi Asia di Qatar, ketika negara-negara Teluk berusaha untuk meyakinkan Iran akan netralitas mereka dalam konflik antara Teheran dan Israel.
Pejabat tersebut mengatakan Iran tidak membahas masalah produsen minyak Teluk Arab yang meningkatkan produksi jika produksi Iran terganggu selama eskalasi.
Seorang diplomat Barat di Teluk mengatakan bahwa selama pertemuan Teluk-Iran di Doha pada Kamis di sela-sela konferensi, Iran telah menjelaskan bahwa Teheran telah menyerukan persatuan regional dalam menghadapi serangan Israel dan bahwa mereka menganggap netralitas negara-negara Teluk sebagai hal yang sangat penting.
Diplomat tersebut mengatakan bahwa Iran telah menjelaskan bahwa Teheran akan terus mengawasi bagaimana setiap negara Teluk merespons jika terjadi serangan Israel, dan juga bagaimana pangkalan-pangkalan AS yang berada di negara mereka digunakan.
Qatar, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi semuanya menjadi tuan rumah bagi fasilitas atau pasukan militer AS. (far)