Pemeriksaan dilakukan meliputi autopsi untuk memastikan penyebab tewasnya korban, lalu guna memastikan apakah potongan tubuh dan kepala tersebut benar satu bagian.
Selanjutnya pemeriksaan dilakukan untuk memastikan identitas seseorang melalui pencocokan data pembanding antemortem dari keluarga, dan postmortem dari jenazah.
“Kami akan melakukan autopsi, pemeriksaan dalam juga akan melakukan pemeriksaan DNA mencocokan apakah kepala dan badan itu satu orang atau bukan,” kata Karumkit Polri.
Namun demikian, Prima menegaskan, untuk sekarang pihaknya belum dapat memastikan identitas korban karena masih menunggu data pembanding dari pihak keluarga korban.
RS Polri Kramat Jati juga tengah berkoordinasi dengan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya agar pihak keluarga korban dapat segera memberikan data pembanding antemortem.
“Secara scientifc belum (teridentifikasi), karena kami belum mengidentifikasi mencocokan antara data antemortem dan postmortem,” terang Prima. (Joesvicar Iqbal)