Ibu korban, Siti Djuleha, 43, mengungkapkan bahwa awal pengeroyokan saat korban Q bersama dua orang teman perempuannya pamit meninggalkan rumah untuk membeli makanan.
Namun dalam perjalanan membeli makanan tersebut, Q dan dua temannya dihubungi seorang pelaku pengeroyokan mengajaknya bertemu di jalur lambat di kawasan Jalan DI Panjaitan.
“Ternyata di sana ada 12 orang, perempuan semua. Di sana anak saya tiba-tiba langsung dipukulin, ditendang, diseret,” terang Siti di Jatinegara, Senin (30/9/2024).
Ketika itu setidaknya ada dua hingga tiga teman perempuan yang melakukan pengeroyokan terhadap Q, sedangkan pelaku lain menghalangi dua teman korban untuk merelai.
Meski saat kejadian Q dan dua temannya sudah berteriak meminta tolong tapi tidak ada warga sekitar yang datang, sehingga para pelaku leluasa melakukan pengeroyokan itu.
Akibat pengeroyokan itu Q mengalami pendarahan di bagian hidung dan mulut, gigi patah akibat dipukul lalu ditendang, luka sobek di kaki akibat diseret di aspal oleh para pelaku.