“Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan kerakyatan seharusnya menjadi fondasi dalam setiap keputusan yang diambil oleh kedua tokoh ini. Pertemuan tersebut, idealnya, membuka ruang dialog tentang kebijakan publik yang strategis dan berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar kalkulasi politik untuk memenangkan kekuasaan,” sambungnya
“Secara historis, Megawati sebagai tokoh yang mewarisi nilai-nilai Bung Karno sekaligus pemimpin Partai PDIP, dan Prabowo dengan latar belakang militer dan kepemimpinan di Partai Gerindra, adalah dua figur yang membawa perspektif berbeda namun sama-sama memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah bangsa. Dalam pertemuan ini, mereka diharapkan tidak hanya memikirkan aliansi politik yang pragmatis, tetapi juga bagaimana mengedepankan politik sebagai instrumen moral yang dapat membawa bangsa menuju stabilitas dan kemajuan.
Lebih jauh, perlu dicatat bahwa pertemuan ini memiliki dampak strategis dalam merancang koalisi pemerintahan yang efektif dan stabil pasca-pemilu,” lanjutnya