Lebih lanjut, Megawati dikenal sebagai sosok yang konsisten mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap langkah politiknya. Bagi Megawati, politik adalah sarana untuk mencapai tujuan besar bangsa—bukan tujuan itu sendiri. Dengan demikian, prinsip-prinsip Pancasila seperti persatuan, kerakyatan, keadilan, dan peradaban politik yang luhur menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan yang ia usung.
“Dalam konteks pertemuan dengan Prabowo, keduanya bukan hanya sekadar tokoh politik, tetapi juga pemimpin yang memiliki visi besar untuk masa depan Indonesia di tengah ketidakpastian global.
Secara historis, keduanya mewakili dua kekuatan politik yang besar di Indonesia. Megawati, telah membangun citra sebagai pemimpin yang teguh pada prinsip-prinsip ideologis, sementara Prabowo dengan latar belakang militer dan nasionalismenya, menjadi tokoh sentral dalam kontestasi politik nasional,” jelasnya.
“Keduanya memiliki rekam jejak panjang dalam perpolitikan, sehingga pertemuan ini tidak hanya bermakna secara taktis, tetapi juga strategis dalam menentukan arah politik Indonesia ke depan.
Menelaah tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia, seperti krisis pangan dan energi, memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terintegrasi. Perubahan iklim dan gangguan rantai pasok global telah menempatkan ketahanan pangan Indonesia pada risiko,” tambahnya.