Dalam hal ini, diuraikannya, kebijakan politik harus mampu menjamin keberlanjutan produksi pangan dalam negeri untuk menjaga kedaulatan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Di sisi lain, krisis energi yang diperparah oleh ketidakstabilan geopolitik global menuntut Indonesia untuk segera beralih ke sumber energi terbarukan yang lebih berkelanjutan.
“Pertemuan antara Megawati dan Prabowo diharapkan mampu membahas langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan ini dengan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam ranah geopolitik, Indonesia memiliki posisi strategis di kawasan Asia-Pasifik dan harus memainkan peran yang lebih aktif dalam menjaga stabilitas regional. Ketegangan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia terus meningkat, dan Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan posisinya untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujarnya.
“Kebijakan luar negeri Indonesia, yang berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila, harus mampu merespons tantangan-tantangan ini secara efektif.
Pertemuan Megawati dan Prabowo juga menyentuh aspek komunikasi personal yang cair antara kedua tokoh ini,” tambahnya.