“Tujuannya agar UKM tak hanya mendapatkan edukasi secara teori keilmuan dan kebijakan, tapi juga praktik langsung dari UKM berpengalaman dan yang sudah menjalankan,” tambah Yulius.
Dia mencontohkan, KIAT di Semarang menghadirkan pembicara Lia Sidik, ahli di bidang komunkasi dan bisnis UKM yang menerangkan tentang cara branding menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Sedangkan pembicara dari UKM yang sudah menggunakan AI dalam usahanya adalah Sayuk Wibawati pemilik Nutsafir dari Lombok.
KIAT di Purwokerto, masih mengundang Lia namun kali ini memaparkan materi metode analisis bisnis bagi UKM. Terbaru di Jember pada 16 Oktober lalu, ahli di bidang perpajakan Dedy Sidarta menerangkan tentang perpajakan bagi UKM. Masih dengan UKM sama, Sayuk Wibawati memaparkan perjalanan usahanya dan testimoni praktik perpajakan usahanya.
“Saya senang bisa berbagi pengalaman dalam berbagai aspek usaha UKM sehingga makin banyak UKM di berbagai daerah berkembang dan melakukan percepatan dalam usahanya. Ibarat kata tidak hanya teori tapi praktik langsung,” ujar Sayuk.