Di lahan seluas satu hektar, Nissa merancang sistem penanaman tumpang sari di mana beragam tanaman dibudidayakan secara bersamaan, di lahan yang sama. Ia hanya membaginya berdasarkan zona, misalnya buah-buahan tropis, makanan pokok, rempah-rempah, atau kolam ikan.
Dorong Anak Muda pada Family Farming
Nissa mengatakan dunia seharusnya bangga dengan ketertarikan dan kesungguhan anak-anak muda pada family farming yang dapat menyediakan makanan yang beragam, bergizi, terjangkau dan aman.
“Saya biasanya masuk ke mereka dengan menjelaskan betapa mereka kini hidup dalam situasi yang terancam karena serba instan. Bagaimana sekarang ini ada begitu banyak penyakit baru seperti migrain, depresi, diabetes, ovum yang tidak berkualitas, sperma yang tidak sehat dan kelak generasi yang tidak berkualitas. Ini kami masukkan di kurikulum dan akhirnya justru serius menekuni hal ini. Mereka jadi punya kesadaran yang sangat tinggi soal apa yang mereka tanam, apa yang mereka konsumsi dan hasilnya kelak. Ini suatu yang dapat dicapai, bukan sesuatu yang mustahil,” tegas Nissa.