Israel telah melancarkan operasi udara besar-besaran di Lebanon sejak 23 September terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah, dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.
Hampir 2.500 orang telah tewas dan lebih dari 11.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon Selatan.
Sementara, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dari Hamilton, Kanada, mengecam keras pembunuhan massal warga sipil di Gaza Utara. “Sekretaris Jenderal dengan tegas mengutuk serangan berlanjut dan makin bertambahnya korban jiwa di Gaza, termasuk serangan udara Israel di Beit Lahia, yang menewaskan puluhan warga Palestina, di antaranya banyak wanita dan anak-anak,” kata juru bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers, Senin (21/10/24).
Ia menyerukan perlindungan dan penghormatan kepada warga sipil. Haq menyatakan bahwa Sekjen PBB “sangat prihatin dengan situasi warga sipil yang semakin memburuk di Gaza Utara, termasuk perpindahan massal dan kurangnya kebutuhan pokok untuk bertahan hidup.”