IPOL.ID – Seorang pembelot Korea Utara (Korut) yang melarikan diri ke Korsel lebih dari satu dekade lalu ditahan setelah mencoba menyeberang kembali ke Korea Utara dengan bus curian, kata polisi.
Pria itu berkendara sekitar 800 meter di Jembatan Tongil, pos pemeriksaan perbatasan terakhir tempat warga sipil dapat pergi tanpa izin khusus, sebelum menabrak barikade, kata Polisi Provinsi Gyeonggi Bukbu Korea Selatan kepada CNN, Jumat (4/20/2024)
Daerah itu dijaga ketat oleh pasukan militer karena kedekatannya dengan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, salah satu perbatasan yang dijaga paling ketat di dunia.
Sejak pindah ke Korea Selatan pada tahun 2011, pria berusia 35 tahun itu telah bekerja sehari-hari tanpa rumah yang stabil.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia merindukan keluarganya di Korea Utara. “Dia tinggal sendirian di Korea Selatan dan mengalami kesulitan ekonomi,” kata polisi.
“Namun, ia gagal untuk menetap di Korea Selatan dan telah merindukan keluarganya di Korea Utara,” kata mereka.
Kasus pria itu langka. Lebih dari 34.000 pembelot Korea Utara telah tiba di Korea Selatan sejak pertempuran berakhir dalam Perang Korea pada tahun 1953, menurut data resmi.
Dalam dekade terakhir, sekitar 30 orang telah kembali ke rumah.
Para pembelot dan advokat mengatakan fakta bahwa beberapa pembelot Korea Utara mencoba untuk kembali ke rumah menunjukkan betapa sulitnya bagi mereka untuk berasimilasi ke dalam masyarakat Korea Selatan.
Pembelot, yang belum disebutkan namanya oleh pihak berwenang, sedang diselidiki atas kemungkinan tuduhan termasuk pencurian kendaraan, mengemudi tanpa SIM yang sesuai, pelanggaran perlindungan pangkalan militer, dan pelanggaran Undang-Undang Keamanan Nasional, kata polisi.
Rekaman CCTV yang dirilis oleh polisi setempat menunjukkan seorang pria mengenakan celana pendek dan hoodie berkeliaran di sekitar bus yang diparkir. Ia terlihat memeriksa beberapa bus sebelum lampu salah satu bus menyala. Tak lama kemudian, ia mengemudikan bus itu pergi.
Menurut polisi, ini bukan pertama kalinya pembelot Korea Utara mencoba menyeberangi jembatan untuk kembali ke negara asal mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya ada tiga upaya serupa yang gagal, meskipun ini adalah yang pertama yang melibatkan bus curian.
Pada September 2021, seorang wanita berusia 60-an mencoba menyeberangi jembatan yang sama dengan berjalan kaki tetapi ditangkap.
Pada Agustus 2018, seorang pria berusia 30-an mengendarai mobil melintasi jembatan, melewati pos pemeriksaan, tetapi ditangkap oleh pasukan di Area Keamanan Bersama – bagian dari DMZ tempat pasukan Korea Utara dan Selatan saling berhadapan.
Pria itu sebelumnya telah menyeberangi perbatasan ke Korea Utara melalui China tetapi dikembalikan oleh otoritas Korea Utara. (ahmad)