IPOL.ID – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar pendidikan anti korupsi dan perilaku berintegritas bagi para pelajar di SMA Negeri Unggulan (SMANU) MH. Thamrin, Jalan Bambu Wulung, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Senin (14/10/2024).
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Inspektorat Pembantu Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur.
Pembelajaran anti korupsi dan perilaku berintegritas terbagi di dua lokasi. Lokasi pertama di dalam kelas diikuti 60 siswa, mereka mendapatkan pengajaran langsung dari Kepala Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Jakarta Timur, Nuruning Septarida.
Sedangkan 10 siswa lainnya mengikuti pembelajaran di dalam Bus Antikorupsi Inspektorat DKI Jakarta.
“Hari ini saya mendapatkan jadwal dari Inspektorat Kota Administrasi Jakarta Timur pada Program Pejabat Mengajar dalam rangka Pendidikan Anti Korupsi di SMAN Unggulan MH.Thamrin,” kata Nuruning di Jakarta Timur, Senin (14/10/2024).
Nuruning menilai bahwa para siswa SMANU MH. Thamrin antusias menerima pengajaran tentang anti korupsi dan refleksinya terhadap kehidupan sehari-hari dengan baik. Para siswa juga memberi banyak masukan dalam kegiatan tersebut.
“Tadi ada masukan juga dari salah satu siswa agar kegiatan seperti ini bisa disosialisasikan kepada seluruh siswa di sekolah. Tak hanya terbatas perwakilan beberapa siswa. Ini sangat baik sekali masukannya, saya akan koordinasikan kepada Inspektorat dan Sudin Pendidikan Jakarta Timur, ke depannya bisa dilakukan kegiatan seperti ini dengan lebih besar dan masif,” ucapnya.
Sementara, perwakilan Inspektorat Kota Administrasi Jakarta Timur, Japerson Togatorop, menjelaskan bahwa pendidikan anti korupsi dilakukan secara bergiliran oleh para pejabat eselon tiga di lingkungan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.
“Sesuai jadwal sudah ditentukan, hari ini Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Timur yang menjadi narasumber pembelajaran kepada para siswa terkait anti korupsi. Turut pula dihadirkan bus anti korupsi sebagai media sosialisasi dan pembelajaran anti korupsi di dalam bus,” ujar Japerson.
Sosialiasi dan pembelajaran anti korupsi dan perilaku berintegritas disambut baik guru dan siswa. Salah satunya Temu Rahayu, guru yang mengajar di sekolah unggulan tersebut.
Dia mengapresiasi cara mengajar narasumber yang mengikuti gaya remaja sehingga mereka antusias dan gembira hingga akhir kegiatan.
“Kami dari pihak sekolah mengucapkan terima kasih kepada Inspektorat dan Ibu Nuruning Septarida, yang sudah menjadi narasumber. Alhamdulilah cara beliau mengajar keren dan interaktif, karena melibatkan langsung para siswa, sehingga tidak ada yang bosan dan mengantuk,” tukas Rahayu.
Hal senada diutarakan salah satu siswa, Gisella Putri Apriani. Gisella mengatakan, selain cara mengajar yang interaktif, isi dari kegiatan pengajaran berupa nilai-nilai anti korupsi sejak dini harus ditanamkan dan baginya hal itu menjadi pelajaran.
“Tadi kita juga belajar bagaimana caranya kita mempunyai sikap anti korupsi, tentang pentingnya sikap ini untuk kita sampaikan kepada teman-teman sebaya, apa dampaknya jika kita bisa memberantas korupsi untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045. Saya berharap kegiatan ini bisa diadakan lebih banyak lagi, informasi yang disampaikan bisa lebih luas agar kita pemuda lebih peduli lagi tentang korupsi,” tutup Gisella. (Joesvicar Iqbal)