“Tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab yang setara untuk melakukannya dengan cara yang tidak mengancam nyawa warga sipil, pasukan perdamaian PBB, atau bahkan anggota angkatan bersenjata Lebanon yang juga mengalami korban jiwa,” tambahnya.
UNIFIL didirikan pada Maret 1978 untuk memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon dan membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan otoritas di wilayah tersebut.
Mandat UNIFIL telah diperluas selama bertahun-tahun, terutama setelah perang Israel-Hizbullah pada 2006, untuk memantau gencatan senjata dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan. Mandat tersebut terakhir kali diperbarui secara bulat oleh Dewan Keamanan PBB pada Agustus lalu.
Israel secara dramatis meningkatkan kampanye pemboman besar-besaran di seluruh Lebanon dengan klaim menargetkan Hizbullah sejak 23 September 2024, menewaskan setidaknya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123 lainnya, dan menyebabkan lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Kampanye udara ini merupakan eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza.