IPOL.ID – Israel menyatakan telah melarang Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk memasuki negara itu. Guterres secara resmi tidak diterima di wilayah Zionis itu, kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, Rabu (2/10).
“Saya telah menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata di Israel dan melarangnya memasuki negara itu,” kata Israel Katz dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu.
Beberapa pejabat PBB juga dilarang masuk ke Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese, yang dituduh berpihak pada Palestina.
Ada juga kepala kantor kemanusiaan PBB di Wilayah Palestina yang diduduki, yang mengatakan pada Agustus bahwa Israel tidak memperpanjang visanya karena laporan PBB yang menuduh Israel melanggar hak-hak anak-anak Palestina.
Israel juga menyerang kredibilitas badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Berusaha membenarkan langkah tersebut, menteri luar negeri mengatakan bahwa Guterres tidak “dengan tegas mengutuk” Iran atas serangan rudal hari Selasa (1/10) ke Israel dan juga tidak menyatakan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sebagai “organisasi teroris”.
Pada Selasa, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel, yang mengatakan bahwa hal itu merupakan pembalasan atas pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan seorang komandan Garda Revolusi Iran.
Israel bersumpah pada Selasa malam untuk menanggapi serangan tersebut pada waktu yang dipilihnya sendiri, dan menyebutnya sebagai “eskalasi yang parah dan berbahaya.”
Ketegangan regional telah meningkat akibat serangan Israel yang telah berlangsung hampir setahun di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.600 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas Oktober lalu.
Konflik ini juga menyebar ke Lebanon, dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai hampir 3.000 orang lainnya sejak 23 September. (far)