IPOL.ID – Viral di media sosial baby sitter di Surabaya cekoki anak majikan dengan obat keras. Hal itu disampaikan seorang ibu berinisial LK yang mengalami pengalaman tak mengenakkan dari baby sitternya.
EL (2) dicekoki obat keras jenis Dektametason dan Pronicy oleh pengasuhnya berinisial NR (37) agar mudah penjagaannya. Mirisnya, NR melakukan tindakan tersebut hingga satu tahun lamanya.
Melalui akun Instagram pribadinya @linggra.k, pada Minggu (13/10/2024), LK memperlihatkan obat berwarna biru segi lima dan oranye berbentuk lonjong yang ditemukan di sebuah toples warna putih yang disimpan di laci lemari.
Setelah ditelusuri oleh LK, obat yang diberikan oleh baby sitter tersebut merupakan obat penggemuk badan orang dewasa yang dijual bebas di online.
“Ini termasuk obat keras untuk dewasa tapi ini diberikan ke anak kita selama satu tahun, bayangkan. Obatnya mengandung steroid yang memasak badan menjadi bengkak, bengkak air bukan bengkak lemak,” jelas LK.
Akibat diberikan obat tersebut, EL mengalami masalah kesehatan yang cukup serius. Kondisi tubuh EL mengalami drop, tidak nafsu makan hingga tidak kuat beraktivitas karena tidak dapat memproduksi hormon kostisol.
“Dampaknya, hormon anak menjadi drop bahkan sampai anak nggak bisa mengasilkan hormon kortisol. Hormon ini penting banget untuk manusia supaya bisa bergerak. Akhirnya kita menyuntikkan hormon tersebut,” paparnya.
Bahkan, LK juga menyebut jika tindakan baby sitter tersebut dapat menyebabkan kematian mendadak pada anaknya.
“Bisa-bisa menyebabkan kematian mendadak. Kalau aku bilang ini lebih dari KDRT. Ini namanya percobaan pembunuhan dari dalam,” tegasnya.
LK juga kerap meng-update perkembangan anaknya yang perlahan membaik usai mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Sementara itu, LK juga telah melaporkan baby sitter tersebut dan telah ditahan oleh Polda Jatim untuk diproses lebih lanjut.
“Saat ini pelaku sudah ditangkap. Keadilan ini bukan untuk saya saja, tapi untuk semua ibu-ibu yang memiliki hati nurani yang tahu bagaimana sakitnya ketika anaknya disakiti oleh orang lain,” jelasnya.(Vinolla)