Lebih lanjut, kata dia, Presiden Prabowo telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan, paling lambat 4-5 tahun dan siap menjadi lumbung pangan dunia 2045.
Karenanya, Kementerian Pertanian memiliki strategi menuju kemandirian pangan atau swasembada pangan, yaitu ekstensifikasi yang dilakukan dengan pencetakan sawah baru seluas tiga juta hektar selama kurun waktu tiga tahun.
Kemudian, intensifikasi untuk optimalisasi lahan melalui peningkatan indeks penanaman padi, menjamin ketersediaan benih unggul bersertifikat, pengendalian OPT, penggunaan mekanisasi pertanian modern seperti urban farming.
Revitalisasi irigasi dan pemanfaatan 61 bendungan dengan total potensi layanan mencapai 400.000 hektar, serta meningkatkan efisiensi alat mesin pertanian (alsintan) khususnya irigasi perpompaan bertenaga listrik, kemudian transformasi pertanian tradisional ke modern melalui cluster pertanian modern, mulai dari hulu ke hilir.
Selain itu, Kementerian Pertanian juga mendukung Restorasi Sumber Daya Air melalui Penerapan Pertanian Cerdas Iklim (ClimateSmart Agriculture) yang mencakup pemanfaatan teknologi sensor tanah, drip irrigation, serta pemantauan cuaca berbasis satelit yang secara real-time membantu petani dalam mengambil keputusan yang lebih tepat.