Tema yang diangkat tahun ini menegaskan mengenai kebutuhan mendesak akan aksi–aksi lingkungan yang tak sekedar menyasar pada penurunan emisi gas rumah kaca global demi menjawab tantangan perlindungan iklim.
Direktur Goethe–Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel, saat pembukaan pada Selasa, 15 Oktober 2024 di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud Ristek, Jakarta, menyampaikan “Science Film Festival mengangkat beragam karya film internasional yang berfokus pada pentingnya konsep nol bersih dan ekonomi sirkular untuk mengatasi tantangan akibat krisis iklim. Kami percaya sains dapat menjadi sesuatu yang baru dan menyenangkan. Melalui film bertopik ilmiah dari berbagai negara, kami ingin memantik kreativitas dan inspirasi anak dan remaja di Indonesia, serta negara-negara di ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah , dan Afrika agar lebih banyak generasi muda yang ingin mempelajari dan mencintai Sains.
Ina Lepel, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, menyatakan, “Dalam rangka mewujudkan masa depan yang berkelanjutan tema festival tahun ini, ‘Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular’ amat relevan dengan perkembangan terkini. Inovasi ilmiah mengambil posisi penting dalam mencapai visi masa depan ini dan membantu kita semua menurunkan jejak karbon serta mendorong praktik hidup yang berkelanjutan. Baik Indonesia di ASEAN maupun Jerman di Uni Eropa, kedua negara menjadi pemimpin dalam upaya tersebut. Melalui kerja sama yang setara, Indonesia dan Jerman dapat memadukan upayanya dan berkontribusi mewujudkan emisi nol bersih dan ekonomi sirkular yang lebih kuat”.