IPOL.ID – Tujuh warga negara asing (WNA) di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), diamankan oleh Imigrasi Agam lantaran melakukan kegiatan keagamaan diduga menyimpang dari ajaran Islam.
Ketujuh WNA yang ditangkap terdiri dari warga negara Inggris dan Norwegia, yaitu Anaya Kaur (6 – Inggris), Priya Kurji (37 – Inggris), Muhammed Abdullah Sufian (1 – Inggris), Khadijjah (3 – Inggris), Osama (35 – Norwegia), Krillan (39 – Inggris) dan Sianna (8 – Inggris).
Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang lelaki yang memakai nama Muhammad bin Abdullah yang mengaku “Rasulullah”, pada Minggu (13/10/2024).
Lalu beredar juga video perempuan bercadar mengaku mendapat wahyu dari Allah serta mimpi tentang akhir zaman. Dalam video tersebut, perempuan itu bersumpah menggunakan kitab suci dan menyatakan bersedia dilaknat jika mimpinya terbukti dusta.
“Saya siap dilaknat dan mati dalam satu malam jika saya berbohong,” jelas perempuan dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @matarakyatsumbar.id pada Kamis (17/10/2024).
Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap tujuh WNA terkait kasus penyebaran aliran sesat.
“Memang ada indikasi penyebaran aliran sesat. Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh Tim Pakem dan MUI Pasaman Barat,” jelas Agung, dikutip pada Kamis (17/10/2024)
Mereka ditangkap pada Rabu (16/10/2024), sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam interogasi, salah satu WNA bernama Osama alias Muhammad Bin Abdullah mengungkapkan bahwa ia bersama kelompoknya berada di Pasaman Barat untuk membaiat seorang pria bernama Muhammad Qosim, yang berada di Jakarta, agar diangkat sebagai Imam Mahdi, pemimpin umat Islam.
Osama mengaku perintah ini diterimanya melalui mimpi yang ia yakini sebagai wahyu dari Allah.
Namun sampai saat ini, ketujuh WNA tersebut telah dipindahkan ke Kantor Imigrasi Kabupaten Agam untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Langkah ini diambil guna mencegah dampak keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) akibat keberadaan mereka di Pasaman Barat.(Vinolla)