Kemudian, penguatan produksi tekstil oleh koperasi utamanya untuk memproduksi pakaian anak-anak usia 0-12 tahun, mendorong koperasi menyediakan bahan baku untuk pembangunan rumah rakyat, pengelolaan sumur minyak rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang, dan produksi minyak untuk rakyat sebagai bagian dari hilirisasi sawit dan alternatif minyak berkualitas.
Program prioritas lainnya adalah produksi energi biomassa dengan mendorong koperasi untuk lebih memperhatikan lingkungan dalam menjalankan usaha, penyediaan susu nasional untuk mendukung program MBG dan mendorong peningkatan ekonomi anggota koperasi peternak sapi, serta pengembangan Koperasi Ojek Online.
“Berikutnya adalah revitalisasi KUD (koperasi unit desa) untuk mengaktifkan kembali dan pengembangan KUD yang sudah ada agar lebih berdaya saing, termasuk penghapusan buku dan hapus tagih Kredit Usaha Tani atau KUT,” jelasnya.
Dalam rangka meningkatkan jumlah anggota koperasi, khususnya dari kalangan generasi muda, Budi Arie menyatakan akan melakukan upaya rebranding koperasi agar lebih relevan dengan kebutuhan dan minat generasi Z dan milenial. “Rebranding diharapkan dapat menjadikan koperasi mainstream di kalangan anak muda dan tertarik untuk berkoperasi,” ucap dia.