Riset pengembangan I-SEATER dengan konsep indoor memiliki potensi untuk diaplikasikan di berbagai lokasi. “Contohnya di terminal bandara, pusat perbelanjaan, rumah sakit sebagai alat mobilitas atau pengganti kursi roda untuk pengguna berkebutuhan khusus seperti lansia atau tunadaksa,” tuturnya.
Roni pun melanjutkan pengembangan inovasi O-SEATER dengan konsep outdoor pada tahun 2024. O-SEATER dirancang untuk aplikasi di kawasan terbatas seperti Kawasan Sains Terpadu BRIN. SEATER dapat beroperasi untuk mengantarkan penumpang dari satu pos atau gedung ke pos atau gedung lainnya.
Sebagai alat transportasi micro shuttle, SEATER dapat beroperasi di kawasan rekreasi seperti kawasan kebun raya. SEATER dapat beroperasi untuk menjadi kendaraan tour otonom ataupun sebagai alat transportasi micro shuttle untuk mengantarkan penumpang dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
“Ada setidaknya 5 (lima) teknologi kunci yang perlu dikuasai untuk melakukan riset kendaraan listrik otonom ini, seperti desain platform dan arsitektur sistem, sensor kendaraan, sistem navigasi otonom, sistem kendali kendaraan dan aplikasi layanan on demand,” ungkap Roni.