IPOL.ID- Anak-anak penyandang disabilitas di Provinsi DKI Jakarta masih kesulitan mendapat akses pendidikan karena minimnya sekolah inklusi yang tersedia.
Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPD DKI Jakarta, Ajad Sudrajad mengatakan, minimnya sekolah inklusi membuat disabilitas harus menempuh perjalanan jauh untuk bersekolah.
Dia mencontohkan tunanetra di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Cawang, Kramat Jati yang harus menempuh perjalanan cukup jauh untuk bersekolah di SMAN 54 Jakarta, Jatinegara.
“Pemerintah masih menunujuk sekolah (inklusi). Teman-teman di PSBN Cawang harus melewati beberapa kelurahan, itu contoh kecil,” ujar Ajad di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2024).
Diakuinya Pemprov DKI Jakarta sudah menyediakan layanan bus sekolah gratis akomodasi disabilitas dari panti menuju sekolah, namun hal ini tidak menyelesaikan masalah.
Karena tidak semua anak-anak penyandang disabilitas tinggal di panti, hal ini yang perlu diperhatikan Pemprov DKI Jakarta dalam penyediaan akses pendidikan inklusi.