Dengan menggunakan basis data yang dimiliki, Pos Indonesia memanfaatkan AI untuk menganalisis siapa pelanggan dengan nilai jangka panjang tertinggi dan mana yang perlu diprioritaskan dalam upaya pemasaran dan penjualan.
“Dengan AI, kami dapat mengetahui siapa yang harus kami hubungi, siapa yang memiliki potensi besar untuk menjadi pelanggan jangka panjang,” kata mereka.
Selain itu, Pos Indonesia juga memanfaatkan teknologi AI untuk mendorong transformasi dalam perusahaan termasuk transformasi sumber daya manusia, organisasi, dan budaya perusahaan.
Pos Indonesia berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam teknologi ini untuk memastikan bahwa layanan logistik di Indonesia semakin efisien dan modern.
Ia juga berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak pihak, terutama startup dan perusahaan teknologi lainnya dalam rangka mempercepat adopsi AI di berbagai sektor, termasuk logistik dan pengiriman.
Faizal menambahkan, meskipun AI dapat membantu dalam memproses data, mengambil keputusan prediktif, dan mempercepat proses, teknologi ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam menentukan visi, strategi, hingga memimpin eksekusi.