IPOl.ID – Anggota Bawaslu Puadi mengawasi langssung pemungutan suara Pemilihan 2024 di lima TPS di Jakarta dan Depok, Rabu (27/11). Salah satu hasil pengawasan yang didapat di TPS daerah Sukabumi Utara, Kebon Jeruk terdapat pemilih meninggal dunia masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Hal ini dia temukan usai mengecek DPT yang ditempel di depan pintu masuk TPS, namun nama pemilih tersebut telah dicoret oleh petugas KPPS.
“Ternyata begitu saya periksa, ada (pemlih meninggal masuk DPT), tetapi petugas KPPS sudah memberi tanda silang, menunjukkan yang sudah meninggal tidak harus masuk DPT,” kata Puadi di TPS 028 Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (27/11).
Pengawasan yang dilakukannya untuk memastikan pelaksanaan pemungutan suara sesuai dengan aturan.
Dia mengatakan pengawasan yang dilakukan juga untuk memastikan pemilih yang hadir ke TPS harus membawa surat pemberitahuan (Form C6) atau membawa KTP elektronik. Adapun jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT di TPS 028 berjumlah 595 pemilih.
“Kita pastikan proses ini berjalan sesuai dengan mekanisme,” tegas Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi itu.
Selain TPS di Sukabumi Utara, Puadi juga mengawasi TPS 65 dan TPS 31 di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Di dua TPS tersebut dia berkoordinasi dengan PTPS masing-masing. Dia juga turut memastikan DPT dan visi misi pasangan calon ditempel di depan TPS.
Dua TPS terakhir, Puadi mengawasi TPS 015 dan 016 Pangkalan Jati, Depok. Di TPS 16, Puadi mendapatkan informasi pemilih yang menyalurkan hak pilihnya hanya sekitar 30 persen hingga pukul 12.25 WIB. Untuk itu dia pun menyarankan petugas KPPS menunggu hingga pukul 13.00.
“Meski memang partisipasi pemilih di TPS ini riwayatnya kurang tinggi, tetapi teman-teman KPPS bisa menunggu sampai TPS ditutup pukul 13.00,” sebutnya.
Sebagai informasi, sebelum melakukan pengawasan di lima TPS, Puadi telah menyalurkan hak pilihnya di TPS 078 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dia mencoblos ke TPS bersama istri. (far)