IPOL.ID – Sejak Tahun 2000 atau hampir seperempat abad silam, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills setia menggelar kegiatan budaya asli Indonesia yaitu Pagelaran Wayang Kulit di setiap ulang tahunnya.
Pada Jumat (29/11/2024), usia setengah abad lebih sudah, tepatnya 53 tahun sebagai industri tepung terigu (flour mills) pertama di Indonesia, Indofood Bogasari menggelar wayang kulit semalam suntuk di lapangan parkir barat pabrik Bogasari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Suguhan hiburan budaya wayang kulit ini terbuka untuk seluruh masyarakat dan gratis,” ucap Franciscus Welirang, Kepala Divisi Bogasari mengajak seluruh lapisan masyarakat menonton wayang kulit, Jumat (29/11/2024).
Franciscus Welirang mengatakan, wayang adalah warisan budaya yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan wajib terus dilestarikan. Wayang tak hanya memberikan tontonan, tapi juga tuntunan sebagai pedoman hidup manusia. Karena itulah wayang patut diapresiasi karena bisa menjadi inspirasi dan edukasi.
Pagelaran wayang kulit dalam ulang tahun ke-53 Bogasari ini menghadirkan Lakon Parikesit Jumeneng Ratu yang akan dibawakan dalang Ki MPP Bayu Aji Pamungkas, mulai Jumat malam sampai Sabtu (30/12/2024) subuh.
Direktur Indofood yang akrab disapa Franky Welirang menjelaskan, Bogasari sudah menyiapkan lahan bagi para pedagang yang ingin berjualan aksesoris perwayangan. Lokasi disiapkan Bogasari mampu menampung hingga seribu orang.
Lakon Parikesit Jumeneng Ratu ini mengisahkan awal zaman Kalimataya (jaman perubahan) setelah melewati Bharatayudha, sang calon Raja Parikesit satria dari sapto argo sedang bertapa untuk menambah ilmu.
Bersamaan dengan itu ujian datang. Ada perusuh atau pembuat onar di Kerajaan Hastinapura yang berasal dari Kerajaan Trajutrisna (Suroteleng) bernama Raja Sawarka putra dari Bumantoro yang dari kecil diasuh oleh Prabu Boma Narakasura.
Kerusuhan tersebut diprovokasi keturunan musuh, antara lain, Durso Subolo dan Kertiwindu dari Kurawa. Prabu Sawarka dihasut untuk memusuhi dan membunuh Prabu Kresna dari Dwarawati karena Durso Subolo dan Kertiwindu menganggap Prabu Sawarka punya keinginan untuk membalas dendam atas tewasnya ayahanda Prabu Boma Narakasura.
Kejadian sebenarnya tidak seperti itu, akan tetapi karena hasutan dari Kertiwindu dan Durso Subolo, Prabu Sawarka pun berani memusuhi kakeknya sendiri yakni Prabu Kresna.
Yang pasti akhir dari kisah ini dapat disaksikan dalam lakon wayang kulit yang akan berlangsung semalam suntuk nanti.
“Harapan kami, melalui ulang tahun ke-53 ini, Bogasari ingin terus menunjukkan apresiasinya terhadap terhadap kekayaan budaya tradisional Indonesia,” tutur Franky Welirang.
Sebagai ungkapan syukur atas pertambahan usia yang ke-53, Bogasari mengusung tema Tumbuh dan Tangguh, karena ini semangat harus dibangun di tengah tantangan ekonomi nasional maupun global saat ini.
Turunan dari tema ulang tahun Bogasari menggelar kegiatan lari Bogasari Run5+3K, diikuti ratusan karyawan Bogasari secara nasional di tiga pabrik yaitu Jakarta, Surabaya, Jawa Timur, dan Bekasi, Jawa Barat. Lari 5+3 K adalah simbol dari 53 tahun Bogasari. Jarak 5 km untuk karyawan perempuan dan tambah 3 km untuk pelari pria.
Kegiatan lain digelar adalah Bogasari Fesyen Show dengan konsep memakai ulang kemasan terigu dan pasta, e-sport Mobile Legend, Bogasari Video Cerita, dan beragam kegiatan lainnya. Beragam ungkapan rasa syukur dan bahagia digelar Bogasari sekaligus untuk membangun kebersamaan dan ketangguhan.
“Bogasari sangat berterima kasih kepada masyarakat pengguna terigu, baik industri dan rumah tangga, terlebih lagi Usaha Kecil Menengah (UKM) pelanggan mayoritas Bogasari selama setengah abad lebih. Bersama kita tumbuh, bersama kita tangguh,” tutup Franky Welirang. (Joesvicar Iqbal)