Peraih medali emas lainnya, Aghniya Faza Nurwidhi dari SMP Negeri 81 Jakarta, mengungkapkan bahwa peran orang tuanya sangat berharga untuk mencapai prestasi tertingginya. “Perjuangan saya hingga sampai meraih prestasi berkat bimbingan dan dukungan kedua orang tua saya. Target saya selanjutnya adalah bisa mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, dan Olimpiade Karate lainnya,” ungkap Aghniya.
Selanjutnya, peraih medali emas dan perak, Adelio Zahran Puasa, siswa SMP Negeri 4 Jayapura, Papua, mengaku bahwa untuk mencapai mimpinya berprestasi di ajang internasional sehari-hari ia berlatih di atas tanah liat. “Sejak usia enam tahun saya sehari-hari latihan karate di atas tanah liat dan tidak menggunakan matras. Akhirnya saya sangat bangga dapat mengibarkan bendera merah putih di ajang Dutch Open for Youth Championship,” tutur Adelio.
Nama siswa peraih medali emas, yaitu Muhammad Rifqi Syahputra (Kelas Kumite dan Kata) dari SD Negeri 1 Ampenan, Jose Alvin Sebastian (Kelas Kumite) dari SD Negeri 4 Purwodadi, Adelio Zahran Puasa (Kelas Kata) dari SMP Negeri 4 Jayapura, Aghniya Faza Nurwidhi (Kelas Kata) dari SMP Negeri 81 Jakarta, Jafran Mujaffar (Kelas Kata) dari SMPN 1 Banjaran, Fahrel Apriansyah Amartha (Kelas Kumite) dari SMA Negeri 1 Bandar Lampung, dan Ida Ayu Kirana Maheswari (Kelas Kumite) dari SMAN 1 Sukawati.