Ia mendesak pendukung Demokrat untuk tidak menyerah setelah hasil pemilu, tetapi sebaliknya justru “menyingsingkan lengan baju”, berorganisasi, dan tetap bekerja demi kebebasan dan keadilan serta masa depan yang bisa dibangun bersama.
“Saya tahu banyak orang merasa kita sedang memasuki masa gelap, tetapi demi kebaikan kita semua, saya harap itu tidak terjadi. Tetapi begini masalahnya, Amerika, jika memang demikian, mari kita penuhi langit dengan cahaya dari miliaran bintang yang cemerlang, cahaya optimisme, iman, kebenaran, dan pelayanan,” kata Harris.
Kemenangan Trump menandai kebangkitan yang bersejarah setelah ia gagal terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada 2020.
Kala itu, dia mengeklaim tanpa bukti bahwa pemilu itu dicurangi dan mencoba untuk membatalkan hasil pemilu, tetapi tidak berhasil.
Ia menjadi mantan presiden pertama AS yang didakwa atas kejahatan negara bagian atau federal dalam empat dakwaan terpisah dan dihukum awal tahun ini di negara bagian New York atas 34 tuduhan memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, yang mengeklaim bahwa ia berselingkuh dengan Trump.