Riset floater memerlukan pendekatan holistik untuk menyelaraskan hukum aerodinamika dan hidrodinamika agar pesawat N219A berfungsi optimal di udara dan air. Penggunaan material komposit dinilai sebagai langkah strategis untuk mengurangi bobot pesawat, memperpanjang jangkauan operasional, dan menurunkan biaya operasi.
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan solusi transportasi fleksibel yang dapat lepas landas dan mendarat di berbagai permukaan. Pesawat N219A dengan teknologi floater yang dikembangkan oleh BRIN diharapkan menjadi pionir dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah di seluruh nusantara.
Melalui riset ini, BRIN berkomitmen untuk menghadirkan solusi transportasi udara efisien yang mendukung pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah terpencil. (ahmad)