IPOL.ID – Jakarta masih menjadi surga bagi para bandar narkoba. Selisih harga yang signifikan menjadi salah satu motivasi para bandar memasarkan sabu di Jakarta.
Hal itu terbukti dari pengungkapan peredaran gelap sabu jaringan internasional dari Afghanistan dengan barang bukti total seberat 389 kilogram.
“Harga sabu di Afganistan ini sangat murah. Kalau dibandingkan dengan di Jakarta, ini salah satu yang memotivasinya,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak, Rabu (20/11).
Menurutnya, sabu dari jaringan tersebut naik hingga miliaran rupiah dari harga asli di Afganistan jika dipasarkan di Jakarta. Karena itu, para bandar nekat memasarkan sabu di Jakarta.
Harga sabu di Jakarta bisa mencapai Rp2 juta per gram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga asalnya di Afghanistan yang hanya sekitar Rp75 ribu per kilogram.
“Tentu ini tidak luput, ini salah satu yang membuat mereka itu, daya tariknya itu. Jadi, harga sabu di sini kalau dibandingkan dengan, kalau kami tanya dengan mereka, di Afganistan itu mungkin 1 kg hanya Rp75 juta. Tapi, kalau di Indonesia, itu bisa sampai Rp1,5 miliar, bahkan Rp2 miliar,” bebernya. (far)