“Saya mempertanyakan berapa pendapatan pajak dari profaider dan berapa jumlah profaider yang ada di Jakarta. Karena kondisi saat ini dari pemasangan kabel udara sudah sangat parah dan menggangu estetika Jakarta,” bebernya.
Seperti diketahui, kesemerautan kabel udara di Jakarta sudah banyak memakan korban. Karena tata kelola jaringan utilitas yang semerawut itu, seorang mahasiswa bernama Sultan Rifat Alfatih mengalami kecelakaan akibat terjerat kabel fiber optik dilehernya, di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023 lalu.
“Karena itu dalam waktu dekat, Komisi A akan memanggil Asisten Pemerintahan (Aspam), Satpol PP dan pihak terkait lainnya. Hal itu untuk mempertanyakan persoalan kabel udara yang masih berantakan dan pemasangan tiang kabel profaider di dalam gang-gang apakah sudah memiliki ijin,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut anggota Komisi A DPRD DKI pun akan mempertanyakan jumlah profaider yang mendapatkan perijinan dari PTSP sehingga bisa memasang kabel udara sebebas-bebasnya. “Hingga kini, kabel udara itu terus bertambah hampir setiap hari. Sementara Komisi A yang menjadi mitra kerja Dinas Kominfotik DKI belum mengetahui jumlah total dari profaider yang memiliki ijin dari PTSP. Baik itu profaider swasta atau pun milik pemerintah. Ini yang akan kita perjelas kedepan, agar cita-cita pemerintah pusat sejalan dengan Pemprov DKI dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” tandas anggota DPRD DKI yang twrpilih dari dapil Jakarta Timur itu.(sofian)