IPOL.ID – Euro-Med pada Minggu (10/11) mendesak organisasi-organisasi internasional dan PBB untuk secara resmi menyatakan darurat kelaparan di Gaza Utara, Palestina, setelah akses bantuan ditutup oleh Israel selama lebih dari 50 hari.
“Memanfaatkan kelaparan sebagai senjata oleh Israel adalah salah satu unsur genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, termasuk pembunuhan massal dan pemindahan paksa,” kata kelompok pengawas HAM yang berbasis di Jenewa itu dalam sebuah pernyataan.
Menurut Euro-Med, puluhan ribu warga Palestina, termasuk para pasien di tiga rumah sakit di Gaza Utara, berada dalam “bahaya langsung kelaparan atau dampak kesehatan jangka panjang” akibat “blokade ilegal oleh Israel.”
Disebutkan dalam pernyataan itu, Israel berhasil “memisahkan” wilayah itu dari wilayah lain di Jalur Gaza dengan menghalangi masuknya bantuan sejak 1 Oktober dan meluncurkan serangan besar-besaran di Jabalia dan Beit Lahia empat hari kemudian.
Sejak 5 Oktober, pasukan Israel telah menghancurkan ratusan rumah dan tempat penampungan, menewaskan sekitar 1.900 warga Palestina, melukai lebih dari 4.000 lainnya, dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.