Sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 3 Januari 2025 (periode Natal dan Tahun Baru) mencapai 259.816 penumpang (202.820 domestik dan 56.996 internasional).
Selain menyediakan posko angkutan udara Nataru, Ditjen Hubud juga memastikan agar seluruh pihak menjaga dan meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan serta protokol kesehatan, seperti menyiapkan contingency plan untuk antisipasi ketika terjadi kecelakaan, dan bencana alam, sesuai dengan airport emergency plan (AEP) dan buku pedoman bandar udara siaga bencana.
“Saya juga mengimbau kepada seluruh operator bandara, dan angkutan udara penyedia jasa penerbangan untuk meningkatkan kapasitas angkutan udara, menjaga pertumbuhan demand dengan penyesuaian slot time, dan perpanjangan jam operasi bandara, serta pengaturan slot irregular,” imbuh Lukman. (tim)