IPOL.ID – Humas BRIN. Dalam dunia pernaskahan Indonesia, kajian yang membahas manuskrip yang berasal dari wilayah Jambi masih sangat minim. Apalagi bila difokuskan pada kajian manuskrip keislaman. Hal tersebut disampaikan Muhamad Rosadi, Periset Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan (PR MLTL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat memaparkan bahasan berjudul “Kajian Manuskrip Keislaman di Kota Jambi: Peluang dan Tantangan” dalam webinar khazanah manuskrip dan tradisi lisan di wilayah Jambi” yang diselenggarakan PR MLTL, kemarin (28/11/2024).
“Padahal dengan melakukan kajian tersebut akan sangat membantu kita dalam memahami sejarah sosial yang terjadi pada masyarakat Jambi,” ungkap Rosadi.
Rosadi menambahkan, setidaknya ada beberapa pertimbangan yang mendasari mengapa kajian terhadap manuskrip keislaman sangat mendesak dilakukan. Pertama, diperolehnya informasi mengenai biografi para ulama atau kyai yang menuangkan pemikirannya dalam bentuk kitab atau naskah. Kedua, diperolehnya informasi mengenai karya ulama Jambi.