Meskipun terjadi penundaan akibat pandemi, masalah rantai pasokan, dan dampak perang di Ukraina, proyek tersebut tetap berjalan dengan stabil. “Pekerjaan di balik pencapaian fase akhir ini sangat mengesankan dan hebat,” tambah Aslaksen.
Pesawat tersebut diterbangkan dari Amerika Serikat oleh pilot dari Badan Manajemen Kontrak Pertahanan (DCMA). Setelah tiba di Norwegia, NDMA akan melakukan inspeksi penerimaan sebelum secara resmi menyerahkan jet tersebut ke Angkatan Udara Kerajaan Norwegia (RNoAF).
Kolonel Ole Marius Tørrisplass, Komandan Wing Udara ke-132, menyatakan kepuasannya dengan kedatangan pesawat tersebut di tanah Norwegia.
“Sekarang setelah pesawat ini menjadi bagian dari Angkatan Udara, kami memiliki lebih banyak jet di udara, peningkatan kesempatan pelatihan bagi pilot kami, dan pertahanan Norwegia yang lebih kuat,” kata Tørrisplass.
Program F-35, yang dikembangkan dengan mitra internasional, mengalami beberapa penundaan karena peningkatan besar yang dikenal sebagai “Technical Refresh-3”. Meskipun demikian, F-35 telah terbukti menjadi aset penting dalam potensi konflik melawan musuh tingkat tinggi.