IPOL.ID – Ketua Mahkamah Agung (MA), Sunarto mengingatkan dan mengajak seluruh aparatur peradilan untuk fokus bekerja dan kembali meneguhkan komitmen menjaga integritas.
“Sekali lagi, marilah kita bersama-sama meneguhkan hati untuk menjadikan peristiwa nir-integritas sebagai yang terakhir dengan kembali meningkatkan kode etik hakim dan kode etik aparatur peradilan, serta tetap fokus bekerja dan menjalankan persidangan sesuai dengan hukum acara yang berlaku guna menjaga integritas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024).
Sebagaimana diketahui, insan peradilan baru-baru telah mendapatkan sorotan setelah tiga aparaturnya yang berasal dari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya ditangkap oleh penyidik pidana khusus Kejaksaan Agung (Kejagung). Ketiganya yakni ED (Erintuah Damanik), HH (Heru Hanindyo), dan M (Mangapul), ditangkap karena diduga menerima suap terkait vonis bebas Ronald Tannur.
Tak sampai di situ, mantan pejabat MA bernama Zaro Ricar juga menyusul ditangkap oleh korps adhyaksa tersebut. Zaro ditangkap berikut barang bukti berupa uang tunai yang nyaris menyentuh angka Rp1 triliun.
Oleh karena itu, Sunarto memerintahkan seluruh aparatur peradilan di MA dan empat lingkungan peradilan di seluruh Indonesia untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga integritas.
Baginya langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menjaga integritas dari diri sendiri, selalu bersikap jujur dan bertanggung jawab, serta konsisten pada nilai-nilai yang diyakini, meskipun ada godaan atau tekanan.
Selain itu, ia juga memerintahkan agar seluruh aparaturnya saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain, dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Istri atau suami bahkan anak-anak senantiasa saling mengingatkan akan pentingnya rezeki halal bagi keluarga.
Tak hanya itu, Sunarto juga memerintahkan aparaturnya untuk saling menjaga dan mengingatkan di lingkungan kerja.
“Kita bisa saling menjaga rekan sejawat untuk tidak tergoda pada hal-hal yang mengarah kepada perbuatan nir-integritas. Bersama-sama dalam kebaikan akan menjadikan kita lebih kuat daripada kebaikan yang dilakukan sendiri-sendiri,” tegas mantan Kepala Badan Pengawasan MA tersebut. (Yudha Krastawan)