“Jadi pada saat (pihak keluarga) diwawancarai (di posko antemortem) dia syok atau histeris. Ada banyak psikolog yang kita libatkan untuk pendampingan, mungkin sekitar lima,” tukasnya.
Prima menjelaskan, pendampingan diberikan tak hanya saat penyerahan data pembanding di Posko Antemortem saja, melainkan juga dilakukan saat penyerahan jenazah.
Setelah jenazah dinyatakan teridentifikasi melalui pencocokan data antemortem dari keluarga dengan postmortem dari jenazah, pihak keluarga juga akan didampingi saat proses serah terima jenazah.
“Pada saat rilis jenazah juga akan kita libatkan,” tuturnya.
Sebagai informasi, sampai dengan hari Jumat (1/11/2024) sore, tercatat sudah 12 kantong jenazah berisi body part atau bagian tubuh korban kebakaran pabrik pakan ternak yang dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Karena berisi body part atau bukan jenazah utuh, jumlah kantong jenazah yang dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati itu tidak menunjukkan total jasad korban kebakaran. Sehingga membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan metode DVI melalui pencocokan data antemortem dan postmortem untuk memastikan identitas korban secara medis. (Joesvicar Iqbal)