Wamen menegaskan, pameran SIAL InterFOOD 2024 yang ke-25 ini, menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kinerja ekspornya. Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, mencatatkan surplus perdagangan sebesar 21,98 miliar dolar AS pada periode Januari hingga September 2024. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi Indonesia yang terus berkembang, terutama dalam sektor non-migas, dengan sektor industri menjadi kontributor utama ekspor Indonesia, mencapai 74,56 persen dari total ekspor pada September 2024.
“Sektor makanan dan minuman Indonesia juga mengalami pertumbuhan positif, dengan nilai ekspor mencapai 5,2 miliar dolar AS pada tahun 2020, dan produk makanan serta minuman Indonesia kini telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, China, dan Thailand,” jelas Roro Esti, pada Rabu (13/11/2024).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pameran seperti SIAL InterFOOD 2024 berperan penting dalam meningkatkan kesadaran akan keberagaman makanan lokal serta mendorong pilihan makanan yang lebih sehat dan beragam.