The Guardian menghitung rata-rata survei dengan mengambil gabungan jajak pendapat langsung dan jajak pendapat multi-kandidat serta menghitung rata-rata survei 10 hari terakhir untuk setiap kandidat.
The Guardian menggunakan survei yang dikumpulkan 538 dan menyaring lembaga jajak pendapat berkualitas rendah untuk survei secara nasional.
Survei The New York Times turut menunjukkan hasil yang sama, yakni Harris unggul dibandingkan Trump dengan perolehan masing-masing 49 persen dan 48 persen per 4 November.
The New York Times mengambil rata-rata perolehan jajak pendapat dari lembaga-lembaga survei seperti Atlas Intel, Ipsos, The Dartmouth Poll, hingga Emerson College.
Menurut lembaga survei Ipsos, sampai 3 November kemarin, Harris masih menduduki puncak elektabilitas pilpres AS dengan perolehan elektabilitas 50 persen. Trump sementara itu mengamankan 48 persen.
Survei Ipsos dilakukan pada 1-3 November terhadap 1.242 responden dewasa berusia 18 tahun ke atas. Margin of error survei ± 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.