Pada luka bakar, penutupan luka mulai terlihat signifikan sejak hari ke-10 dan hampir sempurna pada hari ke-21. Jaringan baru yang terbentuk lebih rapat dan tidak mudah terkelupas dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa ekstrak.
Sementara pada luka iris, gel duri landak mempercepat proses proliferasi dan remodelling. Berdasarkan analisis mikroskopik, ditemukan pengurangan signifikan pada jumlah sel radang serta pembentukan jaringan ikat yang lebih terorganisasi. Hal ini menandakan percepatan regenerasi jaringan pada luka yang dirawat menggunakan gel berbasis duri landak.
“Selain itu, tikus yang menerima perlakuan gel menunjukkan peningkatan berat badan, yang mengindikasikan formulasi ini tidak menimbulkan efek samping negatif,” tambahnya.
Lebih lanjut Andhika menguraikan mekanisme biokimia di balik efektivitas gel duri landak. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi beberapa senyawa aktif dalam duri landak yang berperan penting dalam penyembuhan luka. Termasuk senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri dan mendukung regenerasi jaringan.