PLN juga meluncurkan aplikasi New E-Arsip yang didukung oleh teknologi canggih berbasis artificial intelligence (AI) dan optical character recognition (OCR) untuk mengotomatiskan proses pengelolaan dokumen. Selain itu, PLN telah menerapkan digital signature yang sudah digunakan di tingkat Board of Directors (BOD)-1 dan BOD-2, terintegrasi dalam Aplikasi Manajemen Surat (AMS).
“Transformasi ini tidak hanya mengubah cara kami bekerja, tetapi juga memberikan manfaat nyata, seperti peningkatan produktivitas hingga 30 persen melalui otomasi administratif dan penyelarasan proses bisnis. Waktu pemrosesan dan tinjauan dokumen juga berkurang hingga 80 persen,” tutur Arsyadany.
Ia juga menyampaikan bahwa transformasi ini meningkatkan akurasi dan konsistensi dokumen hingga 50 persen, serta mengurangi biaya penyimpanan sebesar 80 persen. PLN menargetkan pengurangan ruang arsip hingga 20 persen, dengan potensi penghematan Rp3,65 miliar dan potensi penciptaan nilai lebih dari Rp180 miliar dalam lima tahun ke depan.