Poltak Partogi Nainggolan, analis hubungan internasional di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berpendapat bahwa di bawah Trump, pendekatan multilateral AS yang tradisional akan melemah, sehingga berpotensi mengacaukan kawasan-kawasan kunci.
Ia mengatakan dengan menjabatnya Trump kembali, “keamanan Eropa bisa terancam karena NATO akan menghadapi tekanan dari sikap lunak Trump terhadap Rusia,” ujarnya.
“Di kawasan Asia-Pasifik, khususnya Laut China Selatan, ketegangan kemungkinan meningkat akibat kebijakan Trump yang cenderung berfokus ke dalam.”
Muradi, profesor ilmu politik dan keamanan di Universitas Padjajaran, Bandung, menyarankan Indonesia mendorong forum negara-negara kekuatan menengah.
“Tanpa inisiatif seperti itu, kita berisiko terjebak dalam rivalitas AS-China,” katanya.
Mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, menyatakan bahwa masyarakat Amerika belum siap menerima perempuan sebagai presiden.
“Masyarakat Amerika belum siap dipimpin perempuan, meskipun Amerika Serikat adalah pelopor demokrasi gender,” ujar Ketua Senat Kamboja itu di halaman Facebook pribadinya.