Kyaw Zaw, juru bicara pemerintahan bayangan National Unity Government (NUG) yang dibentuk oleh politisi pro-demokrasi, lebih berhati-hati. “Demokrat atau Republik, mereka tetap akan membantu urusan Myanmar. Kami akan bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih,” kata Kyaw Zaw.
China memilih tidak mengomentari pemilu AS secara langsung, dengan menyebutnya sebagai urusan dalam negeri, namun menyerukan penghormatan dan kerja sama.
Media yang dikelola pemerintah menunjukkan kekhawatiran, di mana salah satu media menyerukan siapa pun yang terpilih, untuk menghentikan memburuknya hubungan.
“Kami akan terus memperlakukan hubungan China-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan damai, dan kerja sama saling menguntungkan,” ujar juru bicara kementerian luar negeri, Mao Ning.
Komentar di China Daily mengkritik “elit AS” sebagai penyebab keretakan dalam hubungan China-AS. “Baik Demokrat maupun Republik menjadikan China sebagai kambing hitam atas masalah domestik AS,” tulis akademisi Fu Suixin dan Ni Feng.