Andri jelaskan yakni gumpalan uap atau gas yang terbentuk dari kegiatan teknis memiliki karakteristik yang berbeda dengan awan alami. Uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang.
Namun, ini hanyalah efek visual, karena sebenarnya yang terlihat hanyalah gumpalan uap yang bersifat sementara. Video tersebut kemungkinan besar adalah fenomena kondensasi yang terjadi akibat aktivitas di sekitar lokasi pertambangan.
BMKG juga menerangkan bahwa fenomena seperti ini bukanlah hal yang tidak biasa, terutama di kawasan yang memiliki aktivitas industri atau pertambangan.
Perubahan suhu dan kelembapan udara yang disebabkan oleh aktivitas operasional dapat memicu terbentuknya gumpalan uap yang menyerupai awan.
Sontak, netizen langsung membanjiri kolom komentar dengan berbagai reaksi lucu dan penasaran. Namun, tak sedikit netizen menyamakan fenomena itu dengan awan kinton.
“Awan itu asap kah,” tanya @fb***.
“Kirain di Dragon ball doang awan kinton. Didunia nyata ternyata ada,” ucap @ab***.