Diharapkan keberadaan petugas tersebut dapat membantu penanganan warga yang terdampak banjir, baik melakukan evakuasi saat kejadian atau penanganan pasca banjir.
Budhy menambahkan, rencananya posko siaga banjir akan disiagakan hingga bulan Februari 2025 mendatang, atau setidaknya hingga kondisi cuaca wilayah di Jabodetabek aman.
“Kami juga menyiagakan satu unit mobil rescue dan satu mobil dapur umum. Seluruh sarana dan prasarana pendukung itu sampai saat ini masih berfungsi baik,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, BPBD Daerah Khusus Jakarta sejak 5 tahun lalu sudah menempatkan sarana penanggulangan bencana khususnya di 25 kelurahan dari 267 kelurahan se-Jakarta.
Seperti perahu karet, senter, tambang, ring buoy, tenda, terpal, dan lainnya. Tujuannya mendapatkan percepatan mitigasi.
“Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Jakarta perkelurahan selalu saya minta koordinasi sama Lurah, Bimas, Babinsa, Satpol PP, RW untuk mengecek sarana dan prasarana untuk melaporkan yang bocor, rusak, tidak boleh ga siap. Cek juga posko banjir kelurahan,” ujar Isnawa.