Dia juga mengungkapkan bahwa digitalisasi juga berdampak pada penurunan frekuensi gangguan listrik yang dialami pelanggan. Data menunjukkan penurunan frekuensi dari 11,5 gangguan per pelanggan per tahun pada 2019 menjadi hanya 2,7 gangguan per pelanggan per tahun pada 2023.
Efisiensi ini dicapai dengan memanfaatkan waktu luang petugas untuk aktivitas pencegahan gangguan, seperti pemangkasan pohon yang sering menjadi penyebab gangguan jaringan listrik. Proses ini membantu menjaga keamanan transmisi dan mengurangi risiko gangguan.
Digitalisasi tidak hanya berfokus pada penanganan gangguan, tetapi juga mengurangi susut jaringan. Langkah-langkah operasional seperti ini menjadi bagian dari transformasi tahap pertama yang menitikberatkan pada optimalisasi internal tanpa menambah biaya.
Dia juga menyebutkan bahwa PLN melayani 92 juta pelanggan yang terdiri dari rumah tangga, pemerintah, bisnis, dan juga pelanggan industri. “Untuk pelanggan rumah tangga 83 juta. Jadi 9 juta (pelanggan lainnya) itu adalah bisnis, pemerintah, dan juga industri,” ucapnya. (*)