IPOL.ID – Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Senin (2/12/2024) lalu, mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan berat hingga ringan.
Bencana alam yang terjadi jelang dini hari tersebut berdampak pada 180 warga sekitar Kabupaten Lebak mengungsi ke tempat lebih aman.
Laporan diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (6/12) siang tadi, dalam pekan ini cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Lebak mengakibatkan beberapa bencana hidrometeorologi basah, di antaranya, angin kencang melanda dua kecamatan, banjir di 16 kecamatan, pohon tumbang di tujuh kecamatan, tanah longsor di 14 kecamatan, dan pergerakan tanah di enam kecamatan.
“Siang ini, banjir sempat menggenangi 1.949 rumah dilaporkan berangsur surut. Tapi masih ada wilayah yang terendam banjir, salah satunya di Kecamatan Banjarsari. Ketinggian air antara 30-50 sentimeter,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, pada Jumat.
Dampak dari tanah longsor berdasarkan hasil asesmen sementara dicatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, antara lain, 161 unit rumah rusak ringan, tujuh rumah rusak sedang dan 27 rumah lainnya rusak berat.
Lokasi terdampak longsor yang cukup parah terletak di Kampung Lebak Mangga dan Kampung Cimentong, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah.
Longsor mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur desa seperti jembatan gantung roda dua penghubung Kampung Bunter dengan Kampung Leuwipesing di Desa Sangkanwangi, jembatan roda empat (Jembatan Ciboleger) yang merupakan akses penghubung utama kampung Kaung Kemnag ke Kampung Babakan Girang di Desa Nayagati, dan jembatan penghubung antar Kampung Cimeunteung dengan Kampung Hagarmanah, Kecamatan Bayah.
“Total kerugian materil terdampak kejadian banjir dan tanah longsor hasil kaji cepat sementara 12 titik fasilitas sosial, satu titik fasillitas umum, dan 16 titik infrastruktur”.
Bupati Kabupaten Lebak menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor NOMOR: 360/KEP.411-BPBD/2024 berlaku selama 14 (empat belas) hari, terhitung sejak tanggal 2 sampai 15 Desember 2024.
Sebagai respon darurat, BPBD Kabupaten Lebak telah mendistribusikan bantuan permakanan berupa beras dan makanan instan ke beberapa kecamatan terdampak.
Guna mendukung penanganan darurat, BNPB mengirimkan bantuan dukungan operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp200 juta kepada pemerintah Kabupaten Lebak dan sejumlah logistik peralatan dan permakanan.
Bantuan diberikan seperti paket sembako 300 pcs, makanan siap saji 200 pouch, terpal 300 lembar, hygiene kit 300 paket, matras 200 pcs, velbed 50 unit, tenda pengungsi 2 set, perahu karet plus mesin 1 unit, pompa alkon 5 unit, dan karung geotec/geobag 200 lembar, selimut 300 pcs, dan kasur lipat 100 lembar. (Joesvicar Iqbal)