IPOL.ID – Polisi berhasil mengungkap sindikat pencetak uang palsu yang beroperasi di perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Uang palsu ini sulit dibedakan dengan uang asli lantaran para pelaku mencampur uang asli dan palsu dengan perbandingan satu banding dua.
Menanggapi kasus tersebut, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengatakan, BI juga siap mendukung Polda Sulawesi Selatan.
Ia menegaskan bahwa BI siap membantu proses penyidikan dengan melakukan klarifikasi barang bukti uang palsu dan menyediakan bantuan ahli rupiah jika diperlukan.
“BI juga siap mendukung Polri dalam proses penyidikan kasus tersebut dengan melakukan klarifikasi atas barang bukti uang palsu dan siap memberikan bantuan ahli Rupiah dalam hal diperlukan,” jelas Marlison, dikutip pada Senin (23/12).
Marlison menyebut, koordinasi tersebut sejalan dengan peran Polri dan BI sebagai bagian unsur Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal). Unsur Botasupal ini terdiri dari Badan Intelijen Negara, Kepolisian Negara, Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan dan BI.
BI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir dalam bertransaksi tunai. Masyarakat diharapkan mengenali ciri-ciri uang asli dengan metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Nantinya jika masyarakat menemukan uang yang diduga palsu, masyarakat diminta melaporkannya kepada pihak berwenang, perbankan, atau BI.
Marlison menambahkan bahwa rasio uang palsu terhadap uang yang diedarkan (UYD) menunjukkan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2024, rasio tersebut berada di angka 4 lembar per juta uang yang beredar (4 ppm), lebih rendah dibandingkan tahun 2022 dan 2023 yang masing-masing mencatat 5 ppm.
Tak hanya itu, kualitas uang palsu yang ditemukan juga sangat rendah, menggunakan kertas HVS dan cetak offset biasa, sehingga mudah dikenali oleh masyarakat dengan metode 3D.
Sebagai informasi, dikutip dari Currency News edisi November 2024, uang kertas Rp50.000 tahun emisi 2022 meraih peringkat ke-2 “World’s Most Secure Currencies” versi BestBrokers, sebuah lembaga independen yang fokus pada analisis dan pemeringkatan financial trading platform.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa uang Rupiah kertas Rp50.000 tahun edaran 2022 sebagai pecahan teraman ke-2 di dunia dengan 17 fitur keamanan canggih.
BI mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengenali ciri-ciri uang rupiah asli, terutama pada pecahan besar seperti Rp100 ribu.
Untuk menghindari uang palsu masyarakat bisa melihat beberapa cara yang dianjurkan meliputi:
1. Efek Safeting Colour: Periksa dengan memiringkan uang untuk melihat efek warna yang berubah.
2. Perhatikan Mikroteks: Jika gambar terlihat buram, itu indikasi uang palsu.
3. Bahannya Berbeda: Uang asli memiliki bahan khusus yang tidak mudah dipalsukan.(Vinolla)