IPOL.ID – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus mengeluarkan peringatan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Suriah untuk segera meninggalkan negara tersebut.
Hal itu menyusul memburuknya situasi keamanan akibat serangan kelompok oposisi bersenjata.
Melalui pernyataan resmi, KBRI menyatakan pentingnya memanfaatkan sarana transportasi yang masih tersedia.
“Sehubungan dengan perkembangan situasi keamanan di Suriah yang terus memburuk akibat serangan oposisi bersenjata, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus mengimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia di Suriah untuk segera meninggalkan wilayah Suriah ketika situasi masih memungkinkan dan sarana transportasi keluar wilayah Suriah masih tersedia,” tulis akun Instagram @indonesiaindamascus.
“Apabila memerlukan bantuan mendesak dapat menghubungi Nomor Hotline Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus yang tertera pada edaran berikut,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Suriah Bashar Al Assad meninggalkan Damaskus dengan sebuah pesawat, menuju sebuah lokasi yang dirahasiakan, setelah pemberontak berhasil memasuki ibu kota Damaskus.
Setelah menguasai kota strategis Homs, para pemberontak Suriah bergerak maju ke arah ibu kota, Damaskus, dan mulai memasuki kota tersebut pada Minggu (8/12), tanpa adanya tanda-tanda penempatan pasukan militer negara.
Para pemberontak mengumumkan bahwa mereka merayakan berita pembebasan para tahanan dan deklarasi berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya.
Menurut dua perwira tinggi militer Suriah yang berbicara kepada Reuters, Presiden Assad telah meninggalkan Damaskus.
Informasi awal menunjukkan bahwa Assad mungkin telah menaiki pesawat Il-76T Rusia. Sementara itu, menurut layanan Flightradar, sebuah pesawat Il-76T menghilang dari radar di Suriah pada Minggu (8/12) karena alasan yang tidak diketahui, kemungkinan di dekat Al-Suwaira. (far)