“Yang ditujukan terutama kepada program pangan kita, program food estate, khususnya yang ada di Merauke, di Papua Selatan,” katanya.
Heikal menjelaskan, seperti yang ditegaskan Hashim bahwa program ketahanan dan kemandirian pangan bakal terus berjalan, meski banyak mendapat kritik.
“Karena program ketahanan dan kemandirian pangan nasional ini sudah final diputuskan sehingga tidak bisa ditawar lagi dan juga bukanlah kebijakan baru, melainkan visi lama Presiden Prabowo Subianto selama dua dekade terakhir ini,” imbuh Heikal.
Menurutnya, kekuatan dimiliki Indonesia untuk kemandirian pangan sangatlah luar biasa, bahkan seluruh desa dan kelurahan di tanah air mampu menghasilkan pangan, sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah dengan kualitas terbaik dunia.
“Bahkan negara kita sering disebut oleh bangsa asing sebagai surganya pangan dunia itu ada di Indonesia,” ungkap Heikal.
Sebagai pengingat akan pentingnya kemandirian pangan. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor berbagai kebutuhan pokok seperti gandum, beras, dan gula.