Selama 2-9 Desember 2024, BNPB mencatat 24 kematian akibat banjir, longsor dan cuaca ekstrem di 25 kabupaten/kota. Dua orang lainnya masih dalam pencarian. Badan ini juga melaporkan 2.150 rumah rusak, dan 99.968 orang mengungsi.
Pada periode ini, BNBP melaporkan adanya 35 kali kejadian bencana. Sebagian besar adalah banjir (21 peristiwa), diikuti tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Wilayah yang paling banyak menyumbang kematian akibat bencana yang dipicu hujan deras dan angin kencang berada di Banten dan Jawa Barat. “Ini baru awal, kita harus waspada sampai awal tahun 2025. Bahkan sampai medio Maret dan April,” kata juru bicara BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya belum lama ini di Jakarta.
Musim hujan telah tiba di bulan ke-12, khususnya wilayah Sumatra dan Jawa hingga menuju puncaknya pada akhir Desember dan Januari 2025.
Musim hujan saat ini berbeda dari tahun lalu, menurut BMKG. Musababnya, curah hujannya memiliki intensitas tinggi hingga ekstrem.
Faktor pertama adalah “La Nina lemah” yang menyumbang curah hujan hingga 20 persen kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Kedua, kumpulan awan hujan yang bergerak dari Samudera Hindia arah barat Indonesia.