Namun, Erma melihat terjadi “anomali antara satu sampai tiga derajat celsius”.
“Dan itu seluruhnya dari suhu permukaan, bukan hanya di Laut China Selatan, tapi juga di laut Jawa-nya memanas, Samudera Hindia memanas. Itu yang jadi problem sekarang,” katanya.
Suhu permukaan laut yang hangat ini kemudian menjadi bibit-bibit badai. Proses terbentuknya karena adanya tekanan rendah, dan tempat berkumpulnya awan konvektif yang kemudian dibangkitkan oleh gelombang atmosfer.
“Warming ocean (pemanasan laut) ini yang penyebabnya. Ini terjadi karena apa? Karena pemanasan global. Kalau enggak kan harusnya di situ tempat munculnya bibit siklon, seharusnya air permukaan laut dingin,” kata Erma. (bbc/tim)